--> Skip to main content
×

Legenda malin kundang

malin kundang Sejarah Batu Malin Kundang.
Batu Malin Kundang ini terselip di Sumatera Barat maka itu ini lebih populer narasi penduduk Sumatra Barat.
Malin termasuk juga anak yg cerdik padahal sebentar iseng.
Beliau tidak jarang menguber ayam dan memukulnya bersama sapu.
Sebuah hri waktu Malin terus menguber ayam, dia tersandung batu dan tangan kanannya bisul meraup batu.
Timbil tertera jadi bertanda dilengannya dan tak dapat hilang.

Lantaran merasa kasihan bersama ibunya yg banting tulang mencari nafkah kepada meluhurkan beliau.
Malin menentukan kepada bertolak merantau biar sanggup jadi tajir raya sesudah masih ke desa halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang istimewa setuju, mengingat suaminya berulang tak sempat terus sesudah bertolak merantau padahal Malin terus bersikeras maka hasilnya beliau rela menuruti Malin berangkat merantau dgn membonceng kapal seseorang saudagar.
Selama beruang di kapal, Malin Kundang tidak sedikit mencari ilmu mengenai ilmu pelayaran terhadap anak buah kapal yg telah berpengalaman.

Dalam perjalanan yang tak terduga, kaget kapal Malin Kundang di serang oleh bajak laut.
Seluruhnya barang dagangan sebagian pedagang yg beruang di kapal dirampas oleh bajak laut.
Makin sebahagian gede kami kapal dan orang yg kaya di kapal tertera dibunuh oleh kaum bajak laut.
Malin Kundang warisan, dirinya pernah berbunyi di suatu lokasi mungil yg bawah tanah oleh kayu maka tak dibunuh oleh semua bajak laut.
Malin Kundang tersia-sia di tengah laut, sampai hasilnya kapal yg ditumpanginya terdampar di suatu pantai.
Dgn spirit yg tertinggal, Malin Kundang terjadi menuju ke desa yg terdekat mulai sejak pantai.
Desa daerah Malin terdampar yaitu desa yg amat Makmur.
Dengan penuh kegigihan dalam bekerja, Malin lama kelamaan termakbul jadi satu orang yg tajir raya.
Beliau mempunyai tidak sedikit kapal dagang bersama anak buah yg sejumlah lebih bersumber 100 orang.
Sesudah jadi tajir raya, Malin Kundang melamar satu orang perawan kepada jadi istrinya.
Info Malin Kundang yg sudah jadi tajir raya dan sudah menikah hingga sedang guna ibu Malin Kundang.
Ibu Malin Kundang merasa berterima kasih dan amat sangat bahagia anaknya sudah termakbul.
Sejak disaat itu, ibu Malin tiap-tiap hri bertolak ke dermaga, menantikan anaknya yg agaknya pulang ke pedalaman halamannya.
Sesudah sangat lama menikah, Malin dan istrinya melaksanakan pelayaran brsama anak buah kapal denagn pengawal yang sangat banyak.
Ibu Malin yg menyaksikan kehadiran kapal itu ke dermaga menyaksikan ada dua orang yg juga berdiri di atas geladak kapal.
Dirinya percaya jika yg tengah berdiri itu ialah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Ibu Malin kembali menuju ke arah kapal.
Sesudah pass dalam, ibunya menyaksikan kasih bisul dilengan kanan orang tertulis, makin yakinlah ibunya bahwa yg beliau dekati yakni Malin Kundang.
“Malin Kundang, anakku, kenapa kau bertolak demikian lama tidak dengan menyampaikan info? tuturnya sambil memeluk Malin Kundang.
walaupun menyaksikan perempuan lanjut usia yg berpakaian rusak dan bernoda memeluknya Malin Kundang jadi geram meski beliau mengerti bahwa perempuan lanjut usia itu yaitu ibunya, sebab dirinya sipu kalau aspek ini ketahuan oleh istrinya dan semula anak buahnya.

Memperoleh perlakukan seperti itu alamat anaknya ibu Malin Kundang amat beram.
Dia tak menaksir anaknya jadi anak durhaka. Lantaran kemarahannya yg menirus, ibu Malin mengutuk anaknya “Oh Tuhan, bila makbul dia anakku, saya sumpahi dirinya jadi suatu batu”.
tak berapa lama setelah itu Malin Kundang tengah berangkat berlayar dan di pun perjalanan datang badai menghebohkan menggempur kapal Malin Kundang.
SAesudah itu badan Malin Kundang perlahan jadi asing dan lama-kelamaan hasilnya berkeadaan jadi satu buah batu karang.
Sehingga saat ini Batu Malin Kundang bisa di lihat di suatu pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar